Budaya adalah salah satu bagian penting yang perlu kita pahami ketika belajar bahasa asing. Tentu menjadi hal yang menarik jika kita belajar fakta unik dari budaya yang masih asing seperti pada era Renaisans. Contohnya, jika Anda belajar bahasa Inggris dan menonton serial Bridgerton, pasti akrab dengan gaya berpakaian para pemerannya yang mengenakan gaun serta setelan elegan dengan desain memanjakan mata.
Pruf Ritz memiliki tim juru bahasa dan penerjemah yang tidak hanya piawai berbahasa asing, tetapi juga mempunyai wawasan mendalam mengenai sejarah berbagaai negara. Kali ini kami akan memberikan informasi mengenai fakta unik tren gaun era Renaisans.
Pakaian Era Renaisans Menunjukkan Derajat Sosial Pemakai
Pada masa itu, kelas sosial dibedakan menjadi kelas atas, menengah dan bawah. Kelas bawah mencakup kaum buruh kasar dan tenaga magang. Kelas menengah adalah para pedagang, seniman, atau pemilik toko, sedangkan kelas atas adalah kaum bangsawan atau yang masih kerabat kerajaan dan para pemilik tanah (landlord).
Gaya berbusana perempuan era Renaisans dikenal sangat impresif karena secara gamblang menunjukkan status sosial si pemakai. Aksesori ekstra untuk gaun seperti korset dan perhiasan yang dikenakan baik kalung atau gelang mewah menjadi ciri khas busana era ini.
Gaya Berpakaian Kelas Atas
Kaum bangsawan dan hartawan memiliki pilihan yang kaya dalam menentukan bahan pakaian yang mereka kenakan, seperti sutra, satin, beludru dan brokat. Waktu itu, bahan semacam brokat masih cukup mahal karena dikerjakan secara manual oleh tenaga manusia.
Gaya berpakaian kaum bangsawan cenderung tidak nyaman dipakai karena bahannya yang berat dan teksturnya yang berlapis-lapis. Ini jelas membatasi ruang gerak. Kaum ini biasanya lebih banyak berpikir, berdiskusi dan berjejaring dengan mengikuti pesta-pesta dan jamuan lainnya.
Para bangsawan memiliki banyak pelayan yang mengerjakan aktivitas fisik yang lebih berat dan rumit. Sosok yang mempengaruhi tren fesyen ini adalah Raja Henry VIII dan Ratu Elizabeth I. Desain pakaian bangsawan Tudor dari Kerajaan Inggris sangat berpengaruh di wilayah Eropa bagian barat.
Gaya Berpakaian Kelas Bawah
Kaum kelas bawah era Renaisans, contohnya buruh pabrik dan pelayan, membutuhkan pakaian yang nyaman dipakai saat bekerja. Mereka dapat dikenali dari aksesori ekstra seperti apron (celemek) pada gaunnya yang berbentuk sederhana.
Para pelayan biasanya juga mengenakan Livery, sejenis seragam dari kain dengan kualitas lebih baik daripada bahan pakaian kaum buruh kasar lainnya. Livery dilengkapi lambang berwarna khas yang sudah ditentukan oleh sang majikan untuk merepresentasikan derajat serta kemampuan ekonomi mereka.
Penggunaan Korset
Istilah korset berasal dari kata “corpus” dalam bahasa Latin yang berarti “tubuh”. Kemudian istilah tersebut diadaptasi menjadi “corset” dalam bahasa Prancis pada akhir abad ke-14. Makna “corset” adalah “pakaian dalam yang berbentuk kaku dan menyangga tubuh serta membuat pinggang terlihat sempit untuk membentuk lekuk tubuh wanita”.
Korset terbuat dari tulang ikan paus dan kulit kayu untuk memberikan tampilan bahu lebih lebar dan pinggang mungil. Kalangan bangsawan cenderung memakai korset super ketat, bahkan sampai membuat mereka sulit bernapas. Sebaliknya, kaum pekerja mengenakan korset longgar atau malah tanpa korset sama sekali.
Ciri Khas Bentuk Gaun
Ciri khas gaun era Renaisans adalah bentuknya yang menggelembung menyerupai jam pasir dengan rok yang menggantung hingga mata kaki. Bagian leher gaun sengaja dibuat untuk menonjolkan garis leher dan cleavage perempuan.
Perempuan bangsawan era tersebut juga melengkapi penampilannya dengan gaya rambut dan aksesori untuk mempercantik gaun. Gaya rambut dibentuk menjadi gulungan tinggi atau diurai dengan bentuk gelombang besar membingkai sisi wajah. Hiasan rambut seperti topi dan jepit permata juga ikut ditambahkan. Benda lain yang selalu dibawa saat bepergian adalah sarung tangan dan benda kecil seperti kipas tangan.
Sungguh menarik sekali fakta mengenai gaya busana gaun era Renaisans, ya. Apakah Anda ingin tahu lebih banyak tentang era Renaisans, bahkan ingin mempublikasikan jurnal ilmiah terkait era Tudor, tetapi bingung karena referensinya berbahasa Inggris? Anda bisa memanfaatkan jasa Translation, Editing & Interpreting Pruf Ritz untuk berbagai bahasa di Eropa.